Kemusyrikan Paranormal. Ini Sinyalnya (bagian-3, Habis)




Dukun Santet

Ia menyebut, misalnya, dalam kasus Eyang Subur. Paranormal sejumlah artis ternama itu meminta para pasiennya untuk meminum air garam, kopi manis, dan kopi pahit.

Air garam diinterpretasikan sebagai rezeki yang luas, seperti air dan garam di laut. Kopi pahit digambarkan sebagai pahit dan getirnya kehidupan.

Semakin banyak diminum, semakin kuat menghadapi cobaan hidup. Kopi manis digambarkan sebagai kenikmatan hidup. Penjelasan itu tak diperkuat dengan argumentasi normatif dari Alquran, hadis, dan perkataan generasi salaf.

Apalagi, menetapkannya sebagai ritual. Itu sebagian kasus. Ada pula anjuran meminum air dari tujuh mata air yang berbeda. Anjuran semacam itu mengada-ada, katanya.

Menurutnya, praktik perdukunan ada dan usianya sejalan dengan peradaban manusia. Veri menyatakan, Allah berfirman dalam surah an-Nisaa" 51, Apakah kamu tidak memerhatikan orang-orang yang diberi bagian dari al-Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan taghut, serta mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.

Kata jibt, ungkapnya, dalah bahasa Habasyah adalah tukang sihir. Sedangkan taghut adalah dukun sesusai dengan pendapat yang dinukilkan dari Sa"id. Penjelasan ini bisa dirujuk di kitab tafsir karangan Imam at-Thabari.

Ia menyayangkan, meski identik dengan kemusyrikan, masih banyak masyarakat yang memercayai mereka. Ini tak lain dampak dari kebingungan dan kegalauan yang kian melanda.
Ia mengimbau agar umat Islam kembali kepada tuntunan Rasulullah saw, tak mudah percaya pada paranormal atau dukun.

Erdy Nasrul

Redaktur : Damanhuri Zuhri

Follow On Twitter